Hujan

Handiani Dandrajati
2 min readNov 16, 2017

--

Kembali lagi menjalani kehidupan dengan mobilisasi yang bisa dibilang tinggi setelah minggu-minggu yang lalu diisi dengan praktikum dan ujian.

Jatinangor-Bandung, membuatku paham bahwa jarak bukan lagi menjadi alasan untuk melupakan segala amanah yang telah kita ambil.

Jarak juga bukan menjadi alasan untuk melepas ikatan tali silaturahmi dengan kawan lama.

Dan bagian yang paling aku senangi ketika aku pergi ke Bandung adalah hujan.

Dialah hujan yang bisa aku nikmati dengan tenang dari dalam bis biru berkapasitas 50-60 penumpang.

Aku suka melihat rinai-rinai hujan yang perlahan-lahan turun membasahi jendela. Ia seperti sedang memberi pesan kepadaku untuk selalu tenang. Walaupun rinai hujan jatuh dari awan yang beribu-ribu kilometer jauhnya di atas sana, tetapi ketika ia sampai pada jendela bis ini, iya akan jatuh perlahan-lahan melewati tiap centi rinai lainnya dengan sabar dan tenang.

Aku suka hujan.

Namun, ada sebagian isi hati nurani yang memberontak dikala aku menyatakan aku suka dengan hujan.

“Mengapa ketika kau kehujanan kau selalu sibuk mencari tempat untuk berteduh?”

Bukankah setiap suka harus dibalas dengan saling bertemu yang damai? Tapi mengapa kau selalu sibuk menghindar?

Aku pun belum mendapat jawaban pasti.

Tapi, mungkin hal ini bisa kuambil sebuah pelajaran kehidupan.

Bahwa segala sesuatu yang terjadi pada hidup ini, ambilah sisi positifnya. Sekalipun hal tersebut adalah hal yang paling pahit dalam hidup, lihatlah sisi positifnya.

Hujan, ia menjadi jahat ketika terus mengguyur tubuh kita tanpa perlindungan. Namun, hujan akan menjadi penenang yang indah, ketika kita menikmatinya dari sebuah ruang tertutup. Ia menjadi pahlawan bagi tanaman-tanaman yang akan tandus. Atas izinNya, ia turun sebagai berkah bagi makhlukNya yang kehausan.

Begitu pula hidup. Atas izinNya, cobaan yang diberikan pada kita, lihatlah sisi positifnya, nikmati prosesnya, dan perbaiki kesalahannya.

Mungkin ini pesan hujan untukku sore ini.

Bandung, 16 November 2017

-bersama bis damri dan hujan yang mulai reda.

--

--

No responses yet