Kagum
Selama 20 tahun aku diberi Allah kesempatan untuk merasakan kehidupan dunia, maka hanya kepada segelintir oranglah aku dapat merasa kagum- yang sekagum itu-
Saking kagumnya, sampe ga habis pikir, kenapa bisa ada orang sesabar, seikhlas, seberjuang, setulus, se- se- itu lainnya.
Pernah membayangkan kalau saja aku ada di posisi beliau saat itu, rasanya udah ga ada lagi kata sabar. Mungkin ini cara Allah mengingatkan aku dengan mengirim seseorang di sekitarku yang sangat patut untuk diteladani.
Siapa lagi kalo bukan mama.
Aku sangat kagum pada caranya yang ahli dalam mengalahkan keinginannya atas bahagia orang-orang disekitarnya. Mungkin, aku rasa ada berjuta-juta rapuh yang mampu beliau sembunyikan dengan rapi dan ribuan keluhan yang dengan cepat beliau buang. Mungkin saja beliau tidak menyembunyikannya atau membuangnya, melainkan beliau adukan segala kerapuhan dan keluh kesahnya hanya kepada Allah dalam sepertiga malamnya. Karena tak jarang aku melihat mama bersimpuh kepadaNya di sepertiga malam dengan sangat khusyu’.
Aku bisa simpulkan kalo mama itu perempuan yang sangat tangguh. Beliau begitu kuat. Semoga Allah melapangkan hidupnya dengan kebaikan-kebaikan yang penuh dengan keberkahan. Semoga Allah selalu menguatkan tulang punggungnya hingga tak akan bisa patah karena kesedihan-kesedihan duniawi. Semoga Allah selalu melapangkan hatinya hingga dapat terisi dengan rasa syukur dan sabar yang tiada batasnya.
Jatinangor, 27 November 2017
-setelah mendengar cerita hebatnya mama dari orang lain.