Menentukan Arah

Handiani Dandrajati
2 min readJan 27, 2018

--

Sebagai manusia, yang telah Allah ciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna, diberi akal sehingga dapat berpikir logis kemudian diberi perasaan yang bertindak sebagai penyelaras logika, sejatinya mengerti bahwa menggunakan sesuatu yang bukan pada tempatnya akan menimbulkan kerusakan dan kerugian.

Misal saja contoh di kehidupan sehari- hari, menggunakan sungai untuk tempat pembuangan sampah, maka akan menimbulkan kerusakan dan kerugian berupa banjir.

Pun sama seperti hidup kita. Jika tujuan hidup kita bukan untuk beribadah kepadaNya seperti apa yang dituliskan dalam Al-Qur’an Surat Adz-Dzaariyaat ayat 56, maka hidup kita akan rusak dan berakhir tidak berguna.

Maka dari itu, dengarkan apa yang ada di dalam hati kecil kita. Suara hati kecil dapat membantu kita untuk menentukan apa pilihan dan tujuan hidup kita selama ini. Jika tujuan hidup kita ternyata bukan karenaNya, segera tinggalkan dan ubah seluruh rute perjalanan kita agar tidak tersesat dalam menuju tujuan akhir kelak.

Hidup yang kita jalani sangat berhak untuk menjadi baik, begitu pula hati. Hati juga berhak untuk menjadi tenang. Terkadang memang sulit dalam menerima ketetapanNya, pun sulit untuk selalu berprasangka baik kepadaNya. Tidak jarang amarah, kesal, sedih, tidak rela turut dalam proses menuju penerimaan. Namun, yang harus selalu diingat adalah semua rasa tersebut pasti akan hilang jika kita kembali mengingat bahwa semua yang ada pada diri kita saat ini hanyalah titipan, hati dan raga ini sangat mungkin sewaktu-waktu diambil oleh Sang Pemilik.

Maka dari itu, mari kita meluaskan lapangan hati, mari sama-sama melebarkan laut kesabaran, dan meninggikan lagi rasa syukur atas apa yang ada pada diri kita. Agar hati mendapatkan haknya untuk tenang dan tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Asal kita tahu, bahwa sesuatu yang paling baik untuk seseorang yang dititipkan adalah menyadari bahwa kita tidak memiliki apa-apa dan selalu menjaga apa yang dititipkanNya agar Allah semakin percaya bahwa kita adalah penjaga yang baik.

Dari Dian kepada Dian.

Jatinangor, 27 Januari 2018

terinspirasi dari tulisan @jndmmsyhd di akun tumblrnya.

--

--

No responses yet