Menikmati Peran

Handiani Dandrajati
2 min readDec 3, 2018

--

Entah apa saja yang terlewati hari demi hari, tiba-tiba sampailah di penghujung tahun 2018. Semester tujuh dengan segala kekeyosannya berkedok kesibukan Tingkat Akhir, mulai dari Laporan 1 Rancang Pabrik, Penelitian, Tugas-tugas besar, juga kesibukan non akademik menuju laporan pertanggungjawaban akhir kepengurusan, akhirnya berhasil dijalani walau harus terlunta-lunta (khususnya untuk saya yang memiliki kapasitas otak di batas standard haha).

Dari berbagai kesibukan itu, yang dapat diambil hikmah secara keseluruhan adalah setiap orang memiliki perannya masing-masing.

Misal, dalam sebuah tugas besar, ada yang perannya mencari jurnal untuk studi literatur, ada juga yang perannya menghitung segala subbab tentang perhitungan, ada yang perannya menulis latar belakang dan tinjauan pustaka, dan ada pula yang perannya menggabungkan semua hasil kerjaan satu kelompok, mengubah ke bentuk pdf, dan mengirimkan ke email dosen. Setiap peran pasti sudah sesuai dengan minat dan kemampuan dari orang tersebut, jadi tak bisa kita anggap remeh peran orang lain, karena belum tentu kalau kita yang mengerjakan peran -yang mungkin dianggap sederhana- itu, lantas hasilnya bisa lebih baik.

Peran mencari jurnal untuk studi literatur, walau terlihat simple, tapi kalau tidak ada kehadiran peran ini, maka tugas besar tidak akan jadi. Begitu pula menggabungkan semua hasil kerjaan satu kelompok. Tidak sederhana itu, Fergusso. Tidak semua orang sanggup untuk formatting berpuluh-puluh halaman. Belum lagi kalau orang yang mengumpulkan ke orang tersebut mepet-mepet deadline, otomatis formatting harus selesai dalam waktu satu malam saja.

Begitu pula di kehidupan bermasyarakat. Ada yang perannya sebagai buruh bangunan, ada yang sebagai arsitek perancang bangunan, ada yang perannya mengelola bisnis properti. Mereka bekerja dalam satu kesatuan untuk membuat suatu bangunan siap huni. Tanpa peran satu saja diantaranya, tidak akan pernah ada bangunan siap huni untuk masyarakat.

Tiap peran memiliki nikmat dan keyosnya tersendiri, jadi tidak bisa kita banding-bandingkan. Sesederhana peran itu di mata orang lain, tetap saja orang itu memiliki perannya sendiri. Selanjutnya, bagaimana kita saling menghargai terhadap peran satu sama lain, mensyukuri peran, dan menjalani peran tersebut semaksimal mungkin.

Yuk, singkirkan egomu, kedepankan rasa menghargai satu sama lain.

Pertanyaan untuk diri sendiri..

Sudahkah kita menjalani peran itu dengan baik? Baik itu peran dari pilihan kita sendiri atau peran yang memang sudah ada di pundak sedari awal?

Semoga saya dan kalian termasuk orang-orang yang seimbang -tidak pernah mengkerdilkan peran orang lain-, selalu bersyukur dan selalu meningkatkan kapasitas diri agar semuanya berakhir dengan kebaikan.

Jakarta, 3 Desember 2018

14.12 WIB

Lantai 18 Tower Herbras.

--

--

Responses (1)