Pagi
Gumpalan-gumpalan awan sedang berbaris rapi, menyapa para penikmat pagi yang akan mulai sibuk menjalani aktivitasnya.
“Sudahkah kau buka pagimu dengan dzikir pagi, wahai para penikmatku?”
-tanya gumpalan-gumpalan awan dengan cemas.
Ia takut para penikmatnya memulai kesibukannya tanpa berdoa kepada Allah agar urusannya dimudahkan. Ya, dia khawatir kalau kami menyibukkan diri tanpa mendapat ridho-Nya.
Terima kasih pagi, kau dengan sabar mengingatkan penikmatmu yang kini mulai disibukkan dengan berbagai hal duniawi sampai lupa bahwasanya penikmatmu kelak akan hidup kekal di akhirat.
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).
Bandung, 17 November 2017
-perjalanan menuju Jatinangor dengan bis andalan mahasiswa ITB, transnangor.